KUDUS-Sebagian pedagang korban kebakaran Pasar Kliwon yang telah lama menunggu pembagian petak akhirnya lega, karena sudah bisa mendirikan lapak nonpermanen sebagai lokasi berdagang.
Anik (24), salah satu pedagang yang mulai mendirikan lapak di depan Pasar Kliwon mengaku lega akhirnya mendapatkan tempat untuk berdagang. Dengan lokasi yang tidak berpindah-pindah ini, para pedagang akan lebih mudah menjumpai pelanggan, sehingga dapat memperlancar perdagangan di pasar tersebut. ”Kami baru dikasih tempat dan belum ada bangunannya. Jadi mau tidak mau harus membangun sendiri agar bisa menyimpan barang dan tidak kepanasan,” katanya, Senin (3/10).
Tempat berdagang 2x2,5 meter yang diperuntukkan bagi pedagang memang tergolong sangat kecil. Namun sebagai tempat penampungan sementara, lokasi ini dirasa cukup baik, dibandingkan harus menggunakan kendaraan sebagai sarana berdagang, seperti dilakoninya pascakebakaran Pasar Kliwon baru-baru ini.
Terpisah, Koordinator Pasar Kliwon, Hartono mengatakan, pembagian petak untuk los darurat Pasar Kliwon, sampai Senin kemarin belum tuntas. Dari 1196 los, baru diundi sekitar 950 los. Lamanya pembagian ini, karena jumlah los yang harus disiapkan sangat banyak. Jumlah itu juga sulit dibagi per blok, mengingat ketersediaan tempat sangat terbatas. Sehingga akhirnya, pembagian lokasi bukan per blok, melainkan berdasarkan jenis dagangannya. (H76-32).
Tempat berdagang 2x2,5 meter yang diperuntukkan bagi pedagang memang tergolong sangat kecil. Namun sebagai tempat penampungan sementara, lokasi ini dirasa cukup baik, dibandingkan harus menggunakan kendaraan sebagai sarana berdagang, seperti dilakoninya pascakebakaran Pasar Kliwon baru-baru ini.
Terpisah, Koordinator Pasar Kliwon, Hartono mengatakan, pembagian petak untuk los darurat Pasar Kliwon, sampai Senin kemarin belum tuntas. Dari 1196 los, baru diundi sekitar 950 los. Lamanya pembagian ini, karena jumlah los yang harus disiapkan sangat banyak. Jumlah itu juga sulit dibagi per blok, mengingat ketersediaan tempat sangat terbatas. Sehingga akhirnya, pembagian lokasi bukan per blok, melainkan berdasarkan jenis dagangannya. (H76-32).
Sumber : http://suaramerdeka.com/
